Atap Membran

Perkembangan penggunaan membran sebagai penutup atap permanen berawal ketika Walter Bird, seorang insinyur dari Amerika Serikat, membangun struktur membran pertamanya pada tahun 1940-an. Saat itu, pemerintah Amerika Serikat meminta Bird merancang dome atau kubah dari material tipis dan dengan rangka seminimal mungkin. Mereka ingin agar struktur tersebut tidak mengganggu sinyal radar.

Setelah menyelesaikan proyek awal itu, Bird merasa tertarik untuk mengembangkan struktur serupa. Ia pun mendesain sebuah kolam renang menggunakan struktur tensile. Menariknya, banyak orang langsung memberikan perhatian besar pada hasil karyanya. Pada waktu itu, atap semacam ini menjadi tren baru dalam desain bangunan. Sejak saat itu, semakin banyak orang yang menyadari potensi dari atap tenda atau struktur tensile.

Memasuki tahun 1940 hingga 1950-an, teknologi tensile mengalami perkembangan yang pesat. Namun, para ilmuwan baru menemukan material terbaik untuk tenda membran pada era 1960-an. Saat itu, NASA bekerja sama dengan Dupont untuk mengembangkan material ringan yang tahan api, khusus bagi para astronot. Dari kolaborasi ini, mereka menghasilkan material PTFE fiberglass dan mulai mendistribusikannya ke berbagai industri. Selain tahan api, material ini menawarkan kekuatan setara baja meskipun dengan ketebalan yang jauh lebih ringan.

Potensi Luar Biasa

Melihat potensi luar biasa dari material ini, Bird meyakini bahwa PTFE fiberglass sangat cocok untuk proyek tensile yang ia kembangkan. Tak hanya itu, ia juga mengidentifikasi kelebihan lainnya—material ini mampu membersihkan dirinya sendiri saat terkena air hujan, sebuah fitur yang kini dikenal sebagai self-cleaning. Karena itulah, Bird menganggap material ini sangat ideal sebagai bahan atap.

Selanjutnya, Bird menghubungi produsen material tersebut dan menjalin kerja sama untuk mengembangkan struktur yang lebih inovatif.
Sebagai hasil dari kolaborasi tersebut, Bird membangun struktur tensile membrane permanen pertama di dunia pada tahun 1972. Hingga kini, bangunan tersebut yang terletak di Laverne, California, masih berdiri kokoh dan berfungsi aktif.

Setelah pencapaian perdana itu, berbagai proyek besar lainnya pun mulai bermunculan. Beberapa contoh pentingnya adalah Detroit Silver Dome (1975), Terminal Haji Arab Saudi (1980), dan Denver National Airport (1992).